umi 30/XITKJ2
Fungsi Protokol
Jaringan
Secara umum fungsi protokol adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta
dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan akurat. Tidak
semua protokol memiliki fungsi atau fitur yang sama, tetapi ada juga beberapa
protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat berbeda. Beberapa
protokol bergabung dengan protokol lainnya untuk membangun sistem komunikasi
yang utuh.
1. RS-232
Protokol RS232 merupakan protokol serial yang digunakan
untuk berkomunikasi antara perangkat atau instrumen dengan komputer melalui
Port COMM. Untuk melakukan komunikasi melalui protokol ini,
diperlukan sebuah serial driver. Ketika menggunakan driver ini, ada beberapa
informasi dari perangkat yang harus diketahui oleh driver. Informasi itu adalah
Nomor Port Comm, Baud Rate, parity, data bits, dan stop bits.
Baud Rate merupakan laju pengiriman data antara perangkat
dengan komputer. 1 baud merupakan 1 buah karakter yang dikirim. Besaran baud
rate ini ada beberapa: !!0, 1200 2400, 9600 19200, 38400, 57600, 115200. Satuan
bau rate adalah bps, yang berarti baud per second. Sebagai contoh, jika baud
rate yang digunakan adalah 9600 bps, berarti data yang dikirim memiliki laju
9600 karakter per detik.
Data bits merupakan jumlah bit yang dikirim per 1 baud.
Jumlah data bits ini hanya dapat dipilih antara 7 atau 8 bits. Pada umumnya,
perangkat/instrumen menggunakan 8 bits data.
Parity merupakan metode sederhana untuk mengetahui ada
tidaknya kesalahan pengiriman data, yaitu dengan menghitung jumlah data “1”
yang dikirim oleh perangkat ataupun komputer.
Start dan Stop Bits, Komunikasi menggunakan protokol
RS232 merupakan komunikasi asinkron, dimana mana masing-masing komputer dan
perangkat harus mengetahui kapan data mulai dikirim, dan kapan data selesai
dikirim.
RS232 adalah
standard komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal.
Biasa juga disebut dengan jalur I/O ( input / output ). Contoh yang paling
sering kita temui adalah koneksi antara komputer dengan modem, atau komputer
dengan mouse bahkan bisa juga antara komputer dengan komputer, semua biasanya
dihubungkan lewat jalur port serial RS232.
Standar ini menggunakan
beberapa piranti dalam implementasinya. Paling umum yang dipakai adalah plug /
konektor DB9 atau DB25. Untuk RS232 dengan konektor DB9, biasanya dipakai untuk
mouse, modem, kasir register dan lain sebagainya, sedang yang konektor DB25,
biasanya dipakai untuk joystik game.
Standar RS232
ditetapkan oleh Electronic Industry Association and Telecomunication Industry
Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya adalah EIA/TIA-232 Interface
Between Data Terminal Equipment and Data Circuit-Terminating Equipment
Employing Serial Binary Data Interchange.
Fungsi RS232 adalah untuk menghubungkan / koneksi dari perangkat yang satu dengan
perangkat yang lain, atau peralatan standart yang mensyangkut komunikasi data
antara komputer dengan alat-alat pelengkap komputer. Perangkat
lainnya itu seperti modem, mouse, cash register dan lain sebagainya. Serial
port RS232 pada konektor DB9 memiliki pin 9 buah dan pada konektor DB25
memiliki pin 25 buah. Fungsi dari masing-masing piin antara
lain :



Penjelasan dari tabel
diatas adalah sebagai berikut :

2. RS-485
RS485 / EIA (Electronic Industries Association) RS485
adalah jaringan balanced line dan dengan sistem pengiriman data secara
half-duplex. RS485 bisa digunakan sebagai jaringan transfer
data dengan jarak maksimal 1,2 km.Sistem transmisi saluran ganda yang dipakai
oleh RS485 ini juga memungkinkan untuk digunakan sebagai saluran komunikasi
multi-drop dan multipoint ( party line ). Saluran komunikasi multipoint ini
dapat dihubungkan sampai dengan 32 driver / generator dan 32 receiver pada
single ( two wires ) bus. Dengan perkenalan terhadap repeater
"otomatis" dan driver / receiver high – impedance, keterbatasan ini
dapat diperluas sampai ratusan (bahkan ribuan) titik
pada jaringan.
Half duplex adalah sistem dimana antara beberapa transmitter (pembicara) dapat
berkomunikasi dengan satu atau banyak receivers (pendengar) dengan hanya satu
transmitter yang aktif berkomunikasi dengan receiver dalam satu siklus waktu
(waktu komunikasi). Sebagai contoh, pembicaraan dimulai dengan
sebuah pertanyaan, orang yang bertanya tersebut kemudian akan mendengarkan
jawaban atau menunggu sampai dia mendapat jawaban atau sampai dia memutuskan
bahwa orang yang ditanya tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Dalam jaringan RS485, “master” akan memulai “pembicaraan” dengan sebuah “Query” (pertanyaan) yang dialamatkan pada salah satu “slave”, “master” kemudian akan mendengarkan jawaban dari “slave”. Jika “slave” tidak merespon dalam waktu yang ditentukan, (diseting oleh kontrol software dalam “master”), “master” akan memutus pembicaraan.
Dalam jaringan RS485, “master” akan memulai “pembicaraan” dengan sebuah “Query” (pertanyaan) yang dialamatkan pada salah satu “slave”, “master” kemudian akan mendengarkan jawaban dari “slave”. Jika “slave” tidak merespon dalam waktu yang ditentukan, (diseting oleh kontrol software dalam “master”), “master” akan memutus pembicaraan.
3. USB
USB merupakan port masukan/keluaran baru yang
dibuat untuk mengatai kekurangan- kekurangan port serial maupun paralel yang
sudah ada.USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk
memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh
host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis
dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data
paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau
penanda sudah diterima dengan baik atau pun titik akhir gagal menerima data
dengan baik.
Setiap proses transaksi
pada USB terdiri atas:
·
Paket token/sinyal penanda (Header yang menjelaskan data yang mengikutinya)
·
Pilihan paket data (termasuk tingkat muatan)
·
Status paket (untuk acknowledge / pemberitahuan hasil transaksi dan untuk
koreksi kesalahan)
Perancangan peralatan yang menggunakan USB
Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis 8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.
Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis 8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.
USB controller biasanya
dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat,
diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi
untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian
elektronikanya.
Dalam sisi pengembangan
software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware di dalam
perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem
operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan
data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari
alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah
menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita
harus membuatnya sendiri.
4. Ethernet
Ethernet adalah protokol LAN yang memungkinkan setiap PC berlomba untuk mengakses
network.Sekarang ia menjadi protokol LAN yang paling populer karena
relatif murah dan mudah diinstal serta ditangani. Ethernet dibuat oleh Xerox
pada 1976, Ethernet disetujui sebagai salah satu standar industri protokol LAN
pada 1983. Sebuah network yang menggunakan Ethernet
sebagai protokol sering disebut Ethernet network.
Fungsi Ethernet yaitu untuk mengkoneksikan komputer anda kedalam jaringan melalui media
kabel UTP.Ethernet dirancang berdasarkan topologi bus, tetapi ia
bisa dikoneksikan secara star dengan memakai hub. Jika dua komputer dalam
Ethernet network mengirim data bersamaan, sebuah tabrakan(collision) akan terjadi, dan komputer yang
bersangkutan harus mengulang pengiriman datanya dari awal lagi. Untuk
menghindari ini, jaringan Ethernet menggunakan Carrier Sense.
Ethernet adalah teknologi jaringan yang terkenal dan
banyak digunakan dengan menggunakan topologi BUS. Ethernet ditemukan oleh Xerox
Corporation di Palo Alto Research Center di awal tahun 1970. Digital Equipment
Corporation, Intel Corporation, dan Xerox kemudian bekerja sama untuk merancang
standar produksi yang secara informal disebut DIX Ethernet untuk inisial dari
tiga perusahaan. IEEE sekarang mengontrol standar Ethernet.Dalam versi aslinya,
Ethernet LAN terdiri dari kabel koaksial tunggal yang disebut eter, untuk
beberapa komputer yang terhubung. Para pakar menggunakan segmen istilah untuk
merujuk ke kabel koaksial Ethernet. Sebuah segmen Ethernet diberikan terbatas
sampai 500 meter panjangnya, dan standar membutuhkan jarak minimal 3 meter
antara setiap pasangan koneksi.
Perangkat keras
Ethernet asli dioperasikan pada bandwidth 10 Megabits per detik (Mbps), sebuah
versi yang lebih dikenal sebagai Fast Ethernet beroperasi pada Mbps IUU. dan
versi terbaru, yang dikenal sebagai Gigabit Ethernet beroperasi pada 1000 Mbps
atau 1 Gigabit per detik (Gbps).
Cara kerja Ethernet
Sebelum mengirimkan paket data, setiap node melihat juga apakah network juga sedang mengirim paket data.jika network sibuk (busy), maka node akan menunggu sampai tidak ada lagi yang akan dikirim oleh network.
Sebelum mengirimkan paket data, setiap node melihat juga apakah network juga sedang mengirim paket data.jika network sibuk (busy), maka node akan menunggu sampai tidak ada lagi yang akan dikirim oleh network.
Jika network sepi,
barulah node itu mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama terdapat 2 node
yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika terjadi collision ke 2 maka
node akan mengirimkan sinyal jam ke network, dan semua node akan berhenti
mengirimkan paket data dan kembali menunggu. Kemudian secara random node – node
itu kembali menunggu dan mengirimkan data paket yang mengalami collision dan
akan dikirimkan kembali pada saat ada kesempatan.Kecepatan 10 Mb/sec semakin
banyak node yang terpasang demakin kemungkinan banyak kemungkinan tabrakan.
Ethernet terbagi
menjadi 4 jenis berdasarkan kecepatannya :
1.
10 Mb/sec, yang sering disebut sebagai
Ethernet saja (standar yang digunakan 10 base 2,10 base 5, 10 base T, 10 base
F)
2.
100 Mb/sec yang sering disebut sebagai
fast Ethernet (Standar yang digunakan 100 base fx,100 base T, 100 base T4,100
base Tx)
3.
1000 Mb/sec yang disebut sebagai
gigabyte Ethernet (standar yang digunakan 1000 base x,1000 base Lx,1000 base
Sx,1000 base T)
4.
10000 Mb/sec atau 10 Gbyte/sec, (standar
ini belum banyak di implementasikan).
5. TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sebuah protokol mengelola transmisi data dengan memecah data
tersebut menjadi sejumlah paket kecil. TCP/IP dipergunakan
secara luas di Internet. Protokol ini mengatur bagaimana memecah data menjadi
paket, menyediakan informasi pengiriman data, dan menyatukan kembali
paket-paket tersebut menjadi data lengkap begitu tiba di tujuannya. TCP/IP juga
mengatur koneksi antara dua PC sehingga mereka bisa saling berkirim data
bolak-balik dalam waktu tertentu.
TCP/IP adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Sejarah TCP/IP
TCP/IP dibuat pada 1973 untuk ARPANET. Sejak itu ia dikembangkan menjadi protokol bagi LAN dan WAN. Pada 1983 TCP/IP ditetapkan sebagai standar bagi Internet, dan semua host pada internet diwajibkan menggunakan TCP/IP.
TCP/IP dibuat pada 1973 untuk ARPANET. Sejak itu ia dikembangkan menjadi protokol bagi LAN dan WAN. Pada 1983 TCP/IP ditetapkan sebagai standar bagi Internet, dan semua host pada internet diwajibkan menggunakan TCP/IP.
Protokol TCP/IP
dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan
fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat
saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogens.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Protokol Komunikasi
TCP/IP Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah
komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas 4 lapis, di antaranya adalah :
1.Protokol lapisan aplikasi
1.Protokol lapisan aplikasi
Bertanggung jawab untuk
menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol
ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name
System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP),
Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management
Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi
stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan
aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock)
atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2.Protokol lapisan antar-host
2.Protokol lapisan antar-host
Berguna untuk membuat
komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau
broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
3.Protokol lapisan internetwork
3.Protokol lapisan internetwork
Bertanggung jawab untuk
melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi
paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet
Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message
Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4.Protokol lapisan antarmuka jaringan
4.Protokol lapisan antarmuka jaringan
Bertanggung jawab untuk
meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP
dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport
dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya
dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN),
Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM))
6. IEEE 802.11
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap
perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan.
Standar dari IEEE 802.11
Standar dari IEEE 802.11
·
802.1 > LAN/MAN Management and Media
Access Control Bridges
·
802.2 > Logical Link Control (LLC)
·
802.3 > CSMA/CD (Standar untuk
Ehernet Coaxial atau UTP)
·
802.4 > Token Bus
·
802.5 > Token Ring (bisa menggunakan
kabel STP)
·
802.6 > Distributed Queue Dual Bus
(DQDB) MAN
·
802.7 > Broadband LAN
·
802.8 > Fiber Optic LAN & MAN
(Standar FDDI)
·
802.9 > Integrated Services LAN
Interface (standar ISDN)
·
802.10 > LAN/MAN Security (untuk VPN)
·
802.11 > Wireless LAN (Wi-Fi)
·
802.12 > Demand Priority Access
Method
·
802.15 > Wireless PAN (Personal Area
Network) > IrDA dan Bluetooth
·
802.16 > Broadband Wireless Access
(standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan
teknologi tanpa kabel untuk jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE
802.11x, dimana x adalah sub standar.
Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :
Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :
·
802.11 > Standar dasar WLAN Ã
mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
·
802.11a > Standar High Speed WLAN
5GHz band à transfer data up to 54 Mbps
·
802.11b > Standar WLAN untuk 2.4GHz Ã
transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
·
802.11e > Perbaikan dari QoS (Quality
of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
·
802.11f > Mendefinisikan komunikasi
inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
·
802.11g > Menetapkan teknik modulasi
tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
·
802.11h > Mendefinisikan pengaturan
spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
·
802.11i > Menyediakan keamanan yang
lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada
protokol autentifikasi dan enkripsi
·
802.11j > Penambahan pengalamatan
pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
Jadi, IEEE 802.11 merupakan standarisasi dasar wirelles LAN yang mendukung transmisi data 1
Mbps hingga 2 Mbps. Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh
IEEE dengan kode 802.11, tujuannya agar semua produk yang menggunakan standar
ini dapat bekerja sama/kompatibel meskipun berasal dari vendor yang berbeda,
802.11b merupakan salah satu varian dari 802.11 yang telah populer dan menjadi
pelopor di bidang jaringan komputer nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih
memiliki beberapa kekurangan di bidang keamanan yang memungkinkan jaringan
Wireless LAN disadap dan diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk
Wi-Fi™.
Teknologi Wireless LAN
masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b akan tetap diingat sebagai
standar yang pertama kali digunakan komputer untuk bertukar data tanpa
menggunakan kabel. Untuk kelebihan dan kekurangan dari standar 802.11 dapat
dilihat sebagai berikut :
Kelebihan standar 802.11
Kelebihan standar 802.11
·
Mobilitas
·
Sesuai dengan jaringan IP
·
Konektifitas data dengan kecepatan
tinggi
·
Frekuensi yang tidak terlisensi
·
Aspek keamanan yang tinggi
·
Instalasi mudah dan cepat
·
Tidak rumit
·
Sangat murah
Kelemahan standar 802.11
·
Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi
berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain
·
Kanal non-overlap yang terbatas
·
Efek multipath
·
Interferensi dengan pita frekuensi 2.4
GHz dan 5 GHz
·
QoS yang terbatas
·
Power control
·
Protokol MAC high overhead